Entri yang Diunggulkan

صفحات من حياة فضيلة الشيخ سليمان بن ناصر العلوان

إعداد : أبي محمد يوسف الصالح بسم الله الرحمن الرحيم   المقدمة إنّ الله سبحانه وتعالى جعل لهذه الأمة...

Jumat, 13 Mei 2016

Seruan Kepada Yang Memiliki Akal



Bismillah
Assalamu ’ala manit taba’al hudaa (Keselamatan atas siapa yang mengikuti petunjuk)




 Adakah kamu berfikir dari hati nuranimu yang paling dalam bahwasannya kamu pasti diciptakan oleh dzat yang berbeda dari kamu dan makhluq-makhluq lainnya?
Juga adakah kamu berfikir untuk apa dirimu diciptakan?
Dan juga kemana tempat kembalimu setelah kehidupan ini?


Kami hanya memberitahumu bahwasannya kekayaan, kedudukanmu sebagai artis atau tokoh penting lainnya, rupamu, bahkan kesehatanmu bukanlah sumber kebahagiaan dan tidak akan kemu peroleh kebahagiaan disana.


Kamu dalam ketidak jelasan dan kebimbangan, membuang-buang waktumu untuk hal yang nanti kamu akan dibuat bosan olehnya dan kamu akan kehilangan itu semua. Sungguh ini adalah seruan dari kami yang berada diatas kejelasan dan kebenaran kepadamu agar kamu tidak berkata suatu saat nanti“saya tidak tahu” hari itu dimana banyak orang-orang menyesali dirinya, dan kami takut akan kedahsyatan hari itu.


Ketahuilah, semoga Allah memberimu hidayah! Inilah tujuan dirimu diciptakan didunia ini:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz Dzariyat 56)

Tujuanmu adalah untuk beribadah pada Dzat yang menciptakan seluruh langit dan bumi ini dengan sempurna dan detail tanpa kecacatan jika kamu mau berfikir. Dzat yang telah menciptakan dirimu dari ketidak ada-an menjadi ada, dan kamu akan dikembalikan pada-Nya. Dzat itu adalah Allah ‘Azza wa Jalla Al Khooliq(maha pencipta), Ar Rooziq(maha pemberi rizki), Al Mudabbir(Maha mengatur), Al Muhyi(maha menghidupkan), Al Mumiit(maha mematikan), Wahuwa ‘ala kulli syain Qodiir(maha kuasa atas segala sesuatu). Semua itu adalah makna dari Rabb.




إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ~ ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali-Imran 190-191)

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًۭا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Al A’raf 54)




أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًۭا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Al Mu’minuun 115)

Allah Al Khooliq yang telah menciptakan kita tidak meninggalkanmu, dia selalu bersamamu, menunggumu untuk sadar kembali pada-Nya dan selamat pada hari penyesalan kelak. Allah tidak membiarkan kita kebingungan, Dia mengutus Rasul(utusan)-Nya yang menyampaikan wahyu, ilmu kebenaran. Para Rasul itu membimbing manusia dari ke-kufuran pada iman:



وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍۢ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An Nahl 36)


Thaghut makna secara umum adalah apa-apa dari makhluqnya baik benda hidup maupun benda mati yang dilewati batasnya hingga menjadi tandingan bagi Allah. Adapun yang disembah dari para Rasul, malaikat dan Jin serta yang lainnya yang mereka itu tidak ridho dengan penyembahan itu maka mereka tidak di juluki thaghut.



Sebagaimana Allah adalah Rabbmu yang menciptakanmu dan Dia berhak mengaturmu sebagai ciptaan-Nya. Dia membebanimu dengan perintah dan larangan, jikalau dirimu menaatinya maka bagimu keselamatan dan kebahagiaan yang kekal yaitu jannah/paradise atau sebaliknya kamu menganggap ini semua dongeng omong kosong, berpaling dan membangkang maka bagimu naar/hell.

إِنِ ٱلْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۚ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Keputusan/hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama/jalan hidup yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Yusuf 40)

Allah ‘Azza wa Jalla Dialah yang benar yang seharusnya di ibadahi, dan yang selainya adalah sesat, mengada-ada. Yang menciptakanmu hanya satu yaitu Allah, begitu pula langit dan bumi ini beserta yang ada didalamnya
وَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۘ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ لَهُ ٱلْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Al Qashash 88)

Ketundukan(Istislam) dan kepasrahanmu dalam menjadikan-Nya satu saja(mentauhidkan-Nya), yaitu sesembahanmu juga kamu mengingkari apa saja yang disembah, dijadikan tandingan selain Allah dan memusuhi mereka yang menyembah selain-Nya, kamu taati perintah dan larangan dari-Nya melalui lisan para Rasul-Nya itu semua dinamakan Islam, dan keselamatan hanya bagi yang mengikuti para pembawa risalah yang di utus Allah yang mengajak manusia dari kegelapan Syirik kepada cahaya Tauhid.

Dan ketahuilah dengan menaati perintah Allah-lah kamu akan memperoleh kebahagiaan haqiqi, yang sebenarnya. Jadilah kamu mukmin yang bermakna meyakini Allah, tunduk dengan melaksanakan apa –apa dari perintah dan larangan-Nya, BUKAN SEKEDAR MEYAKINI ADANYA ALLAH ATAU TUHAN ATAU GOD.

Lantas...mengapa kamu masih berada dalam kekafiran, wahai orang yang menyembah selain Allah, wahai orang yang menyembah disamping Allah(tuhan bapak bagimu)sesembahan yang lain, juga wahai orang yang berani mengatakan tidak ada tuhan, sesembahan.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ ۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (Al An’am 1)

Kami mengajakmu dan memperingatkanmu tentang keadaan al Yaqin yaitu kematianmu. Sebelum itu datang bahwasannya amalan baik kamu jikalau tidak didasari dengan ikhlash, yaitu mengharap balasan dari Allah dalam beramal baik dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk Allah maka akan terhapus darimu amalan baik dan menyesal sebenar-benarnya penyesalan. Allah berfirman:
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِٱلْأَخْسَرِينَ أَعْمَٰلًا~ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا~أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَآئِهِۦ فَحَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَزْنًۭا~ذَٰلِكَ جَزَآؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا۟ وَٱتَّخَذُوٓا۟ ءَايَٰتِى وَرُسُلِى هُزُوًا
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan (baik) mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Al Kahfi 103-106)

أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ~ حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ~ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ~ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ~ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ~ لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ~ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ~ ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainulyaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (At-Takatsur 1-8)

Dan kami hanya memperingatkanmu, pilihan ada pada dirimu dan bukan kuasa kami memberi petunjuk padamu

وَلَوْ عَلِمَ ٱللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًۭا لَّأَسْمَعَهُمْ ۖ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ
Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu). (Al Anfal 23)

Dan kami memberitahu kalian bahwasannya Allah selalu menguji hamba-Nya dan dengan itu diketahui siapa yang benar dan siapa yang dusta imannya, tersaring hingga hanya hamba Allah yang sejati yang istiqomah(teguh) diatas petunjuk-Nya, jalan-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". [Al Baqarah 155-157]

Dan amat indah ad diin ini/jalan hidup ini yaitu Islam, kita meyakini sepenuhnya bahwasannya pasti kita akan diuji yang menuntut kita untuk bersabar dan dijanjikan oleh Allah balasan baik. Dan kamu ketahui semua makhluq-Nya Allah uji termasuk kamu yang kafir kepada-Nya, hendak kemana kamu mencari ketenangan dan kejelasan? Inilah kejelasan jalan hidup yang diturunkan dari langit, bersabda Rasul kami yang mulia Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa sallam(peace be upon him):
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur(berterimakasih), maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[9/241])

Dan Allah malah menambahkan padamu petunjuk-Nya hingga semua menjadi jelas dan menambah ketentraman hati

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghabun: 11)


{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ } [الأنعام: 125]

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al An’am: 125)

{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ} [الجاثية: 23]

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al Jatsiyah: 23)

Kejelasan dan keselamatan hanya untuk hamba-Nya yang menyerahkan diri-Nya sepenuhnya pada perintah Allah.
لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنۢ بَيِّنَةٍۢ وَيَحْيَىٰ مَنْ حَىَّ عَنۢ بَيِّنَةٍۢ ۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ

Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (Al Anfal 42)


0 komentar:

Posting Komentar