Entri yang Diunggulkan

صفحات من حياة فضيلة الشيخ سليمان بن ناصر العلوان

إعداد : أبي محمد يوسف الصالح بسم الله الرحمن الرحيم   المقدمة إنّ الله سبحانه وتعالى جعل لهذه الأمة...

Selasa, 14 Juni 2016

SERUAN KEPADA SI BUNGLON PECINTA KETENARAN SONY ABU HUSEIN ATH-THUWAILIBI



بسم الله الرحمن الرحيم

Tanggapan atas Catatan Akhir Sony Mengenai Mubahalahnya

Setelah memuji Allah dan bershalawat kepada baginda rosulullah, kami memohon pertolongan kepada Allah agar meluruskan niat kami pada setiap huruf yang kami goreskan. Ya Rabb, kami tidak menulis ini melainkan membela Al-Haq dan mengharapkan wajah-Mu.

Tulisan ini menanggapi catatan akhir yang ditulis oleh si Sony Abu Husein Ath-Thuwailibi mengenai klaim efek mubahalahnya dengan Ustadz Fauzan Al-Anshory pada tanggal 18 Desember 2015. Sejatinya, kami tidak mau menanggapi tulisan tersebut. Namun, si Sony ini terus menghembuskan isu mubahalahnya dan seolah-olah itu adalah efek dari mubahalahnya.

Sebelumnya kami jelaskan terlebih dahulu mengenai judul yang kami tulis. Tak samar lagi di kalangan “salafi” baik itu di Bogor, Indramayu dan sekitar Jawa Barat akan sosok si Sony ini. Bagaimana perangai dan pribadinya. Ia pun hubbuzhzhuhur, suka akan ketenarangan , ingin tampil. Sosok inilah yang menonjol dari dirinya. Maka, setelah ia di ”tendang” oleh komunitas “salafi”, maka ia pun mencoba “merapat” ke barisan “jihadi”.

Tentunya untuk tidak menghilangkan “kesalafian”nya dan juga agar mencari keselamatan, ia pun merapat ke barisan Jibril cs dan semisalnya.

Tanyakanlah kepada “salafi” Indramayu, khususnya Hadharim jamaah Masjid An-Nur, tentang sosok Sony ini yang ingin tampil di muka umum lagi “pesolek”.

Jikalau benar wafatnya Ustadz Fauzan itu adalah efek mubahalah, maka tanyakanlah kepada “salafi” terlebih dahulu. Meskipun mereka membenci kaum “takfiry”, maka apakah mereka yang benar-benar sebagai penuntut ilmu akan membenarkan klaim si Sony ini? Tanyakan terlebih dahulu kepada si Fathi Yazid At-Tamimi. Masih ingatkah engkau wahai Sony apa yang terjadi antara engkau dan Fathi? Apakah ia akan menulis status untuk mendukungmu? Jawabannya tidak, karena mereka tahu siapa yang bermubahalah.

Kami hanya mengingatkan bahwa di antara syarat mubahalah niat ikhlash Lillahi Ta’ala untuk membenarkan yang benar dan membatilkan yang bathil bukan intishar lil hawa dan ghalabah. Dan yang bermubahalah pun telah melakukan diskusi dan dari ahlush sholah wat tuqa wal ‘ilm.

Maka, itu akan kelihatan efeknya yang jelas dan disaksikan oleh kaum muslimin. Kalau tidak disaksikan dan tidak adanya diskusi ilmiyah serta komitmen bersama dari dua kubu setelah terjadi mubahalah, maka tidak akan ada faedahnya dan maqashid dari mubahalah itu sendiri tidak terealisasikan.

Kami nukilkan sendiri dari statusmu wahai Sony:

Dalam kitab Fathul Baari, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan,

ومما عُرف بالتجربة أن من باهل وكان مبطلاً لا تمضي عليه سنة من يوم المباهلة، وقد وقع لي ذلك مع شخص كان يتعصب لبعض الملاحدة فلم يقم بعدها غير شهرين

Berdasarkan pengalaman, orang yang melakukan mubahalah di kalangan pembela kebathilan, mereka tidak bertahan hidup lebih dari SETAHUN sejak hari mubahalah. Itu pernah saya alami sendiri bersama seorang yang memiliki pemikiran menyimpang, dan dia tidak bertahan hidup lebih dari 2 bulan”.

Benarkah harus demikian terjadi pada semua mubahalah? Mari kita lihat pada kenyataan. Bukankah syiah itu kafir, semua yang mengaku ahlussunnah PASTI meyakini demikian. Lalu bagaimana yang terjadi dengan mubahalah antara Syaikh Al-Kus dan Yasir Al-Khabits????? Tahukah engkau wahai pecinta ketenaran bahwa mubahalah itu terjadi pada tahun 2010 dan sampai sekarang Yasir Al-Khabits masih hidup bahkan dahulu ia sempat membantah mengenai isu kalau ia terkena kanker di mulut??? Apakah itu menandakan bahwa Yasir Al-Khabits di atas kebenaran??? Wal ‘Iyadzu billah. Berarti ada yang belum terpenuhi. Atau mungkin Allah punya hikmah lain. Wallahu A’lam.

Mengenai Ustadz Fauzan, beliau pun sudah lama menderita asam urat terlebih mobilitas beliau tinggi dan mengurus anak yatim. Kami mengingatkanmu, tidakkah engkau takut akan makar Allah??? Apakah engkau merasa aman dari makar Allah???

Dan di antara kerancuan pendirianmu, ketika sudah berada di barisan “jihadi” engkau masih mencomot perkataan Abdul Aziz Alu Syaikh, mufti Alu Salul, dalam memojokkan Daulah Islamiyah. Mufti yang mengatakan bahwa amaliyah istisyhadiyah haram, mengatakan Al-Qaidah Khawarij, dan terakhir menyerukan kepada negara-negara Arab agar mencontoh barat dalam demokrasi. Lalu mengatakan bahwa tidak ada ulama yang mendukung Daulah Islamiyah. Tanyakan kepada Farid ‘Uqbah yang sedang engkau “pepeti”. Kenalkah ia dengan Syaikh Al-Muhaddits Abu Usamah Musa’id bin Basyir? Tentunya kenal karena beliau mengisi dauroh Shohih Bukhori di ma’hadnya. Apakah ia akan mengatakan kalau Syaikh Musa’id jahil? Bahkan muridnya Syaikh Musa’id pun kami dengar mengisi dauroh di ma’hadnya.

Syaikh Musa’id muhaddits dan ulama Sudan yang terkenal dan dianti oleh kaum shufiya itu getol membongkar kedok Sururiyah dan juga mendukung Daulah Islamiyah hingga beliau pun ditangkap oleh otoritas Sudan. Lantas ucapanmu tidak ada ulama yang mendukung Daulah Islamiyah itu darimana. Samakah ulama seperti ini dengan mufti alu salul itu?

Pada kesempatan ini kami pun hanya ingin mengomentari satu poin dari catatannya, yang menandakan ini kecongkakakan yang bersembunyi di balik baju tawadhu dan retorika palsu.

 KEEMPAT: Dengan menunjukkan kedunguannya, saudara-saudara pecinta ISIS lagi-lagi berteriak, “kenapa tidak menyambut tantangan Mubahalah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) ?? Kalau berani ayo sambut tantangan Ustadz ABB”.

TANGGAPAN:

Wahai saudaraku pecinta ISIS, kenapa kalian korbankan Ustadz ABB yang sudah tua untuk jadi bahan percobaan, setelah Fauzan Al-Anshari telah menjadi korban sumpahnya sendiri ?? Kenapa tidak kalian suruh saja “Singa” andalan kalian Aman Abdurrahman untuk bermubahalah ? Kenapa mesti Ustadz ABB ?? Ustadz ABB hanyalah korban penipuan Aman Abdurrahman yang takfiri itu, wahai saudaraku. Atau, mengapa tidak anda saja yang bermubahalah lagi?? Biar sekalian nyusul Fauzan Al-Anshari ?? Berani nggak ?

Demikian tanggapan terakhir dari saya sebagai catatan akhir seputar isu mubahalah dan kematian Fauzan Al-Anshari. dan setelah ini saya tak akan melayani apapun dan dari siapa pun. Biarlah peristiwa ini abadi dalam ukiran sejarah sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berakal untuk tidak bermudah-mudahan mengajak orang mubahalah. Apapun yang mereka katakan, maka biarlah hujan turun asal matahari tetap bersinar.

Allahul Musta’an ya Sony. Begitu yakinkah engkau bahwa Syaikhunal Walid Abu Bakar Ba’asyir hafizhahullah min kulli suu’ akan binasa ketika bermubahalah denganmu??!!! Hasbunallah ‘alaik. Ataukah engkau bisa mengukur dirimu siapa dan Syaikh Abu, sehingga engkau memakai jurus ngeles seperti itu. Siapa yang tidak mengetahui KETAQWAAN DAN KEWARAAN beliau. Jangankan engkau yang masih bocah ingusan, Abu Tholut saja sampai detik ini tidak berani mendatangi beliau dan bermubahalah.

Lalu dengan congkaknya pula engkau merendahkan Syaikh Abu Sulaiman. Kami sangat yakin itu karena kebodohanmu akan sosok beliau. Kalau bukan karena kebodohan, mana mungkin engkau berani memainkan lidahmu (semoga Allah memelintir lidahmu) merendahkan beliau.

Wahai Sony, sebelum engkau mengenal LIPIA, Masyayekh LIPIA sudah memuji kecerdasan beliau. Beliau pun pernah mengajar di lembaga yang dibanggakan kaum “salafi” itu. Kami bertanya, adakah Syaikh yang di LSIA, ARROYAH atau di MA’HAD JAMILURRAHMAN yang merekomendasikan NAMAMU??? Adakah mereka akan memberikan pujian atas keilmuanmu?

Jangankan engkau wahai bocah ingusan, ustadz-ustadz yang sering berkoar-koar di medsos tak berani duduk berhadapan dengan beliau beradu hujjah. Tahukah engkau ketika syaikh dari Saudi didatangkan untuk berdebat dengan beliau, maka setelah beliau memaparkan hujjah dan qoul Aimmah Najdiyah, maka jawabannya qola Syaikh Utsaimin. Tanyakan kepada Fuad Al-Hazimi yang kau banggakan (entah itu dari dalam hati atau sekedar untuk mendongkrak namamu agar terlihat di kalangan JAS) saat  berdiskusi dengan Syaikh Abu Sulaiman. Siapakah yang banyak menjelaskan masalah takfir dan siapa yang hujjahnya ketinggalan di laptop?

Dari dulu beliau menanti adanya seorang yang ‘alim untuk berdialog dengan beliau, dengan syarat disaksikan umat agar terealisasikannya maqashid dari dialog itu untuk mengikuti Al-Haq, namun tak ada satu pun yang mendatangi beliau dan mengadakan dialog terbuka.

Jikalau engkau benar-benar meyakini di atas kebenaran dan meremehkan Syaikh Aman, maka buatlah surat tantangan diskusi dan dialog terbuka serta mubahalah yang disaksikan umat dengan beliau. In shaa Allah anshor Daulah Islamiyah akan menyambutnya dan memfasilitasinya. Akan ada dengan suka rela memberikan fasilitas untukmu untuk dialog dan mubahalah ini. Kalau engkau keberatan, in shaa Allah Ustadz Abu Hataf Saiful Rasul pun menyanggupi dialog dan mubahalah denganmu. Sekaligus ini melejitkanmu hingga namamu berkibar.

Buatlah tantangan dan janganlah mengelak serta mengeles jika engkau ingin membela keyakinan yang engkau anut atas dasar ingin mengharapkan ridho Allah dan agar manusia kembali ke jalan Al-Haq. Kami menunggunya wahai Sony.

Sebelum kami tutup, kami kutip doa dari sang jubir Daulah Islamiyah, Syaikh Abu Muhammad Al-‘Adnany (hafidzahullah), yang mana ini beliau ucapkan setahun lalu. Maka renungkanlah baik-baik do’a ini apa yang terjadi hari demi hari setelah do’a ini dipanjatkan. Mari kita renungkan dan sama-sama kita aminkan dalam hati.

Ya Allah jika Daulah ini adalah daulah khawarij maka hancurkanlah ia

Bunuhlah para komandannya dan jatuhkanlah panjinya dan tuntunlah tentaranya menuju kebenaran

Ya Allah jika ini adalah Daulah yang berhukum dengan Kitab-Mu dan sunnah nabi-Mu dan berjihad memerangi musuh-Mu, maka teguhkanlah ia, muliakanlah, tolonglah dan kokohkanlah ia di muka bumi dan jadikanlah ia khilafah di atas Manhaj Nubuwwah.

Maka katakanlah amiin wahai muslimin

Ya Allah enyahkanlah orang-orang yang memecah-belah barisan mujahidin, memecah kalimat muslimin, membuat orang-orang kafir senang dan membuat orang-orang mukmin murka serta membuat jihad terbelakang selama bertahun-tahun.
Ya Allah singkaplah kedok mereka dan turunkanlah murka dan laknat-Mu atas mereka dan perlihatkan kami kekuasaan-Mu kepada mereka. Katakanlah amiin wahai muslimin.

Wa akhiru Da’wana anil Hamdu lillahi Rabbil ‘Alamin

Al-Faqir


Abu Dujanah As-Saiyuni Al-Indunisy

0 komentar:

Posting Komentar