Entri yang Diunggulkan

صفحات من حياة فضيلة الشيخ سليمان بن ناصر العلوان

إعداد : أبي محمد يوسف الصالح بسم الله الرحمن الرحيم   المقدمة إنّ الله سبحانه وتعالى جعل لهذه الأمة...

Jumat, 17 Juni 2016

Risalah Untuk Sony (Maaher)



Bismillah.

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga serta para shahabatnya dan umatnya sampai hari kiamat, wa ba’ad:
Risalah ini saya tunjukan buat Sony yang merupakan pemimpin FORUM SERUAN AL-HAQ, dalam rangka mengamalkan firman Allah ‘Azza wa Jalla:

و تواصوا بالحق

Dan saling menasehati dalam kebenaran (al-‘Ashr: 3).

Na’am, tujuan saya menulis ini dalam rangka saling menasehati dalam kebenaran dan dalam rangka membela kebenaran, dan saya beranggapan bahwa menulis dalam rangka membantah Ahlul Bid’ah merupakan sesuatu yang afdhal, Syaikhul Islam ibn Taimiyyah Rahimahullah berkata:

قيل للإمام أحمد بن حتبل الرجل يصوم و يصلي و اعتكاف أحب إليك أو يتكلم في أهل البدع؟
فقال: إذا صام و صلى و اعتكف فإنما هو لنفسه و إذا تكلم في أهل البدع فإنما هو للمسلمين, هذا أفضل.

Dikatakan kepada al-Imam Ahmd ibn Hanbal tentang seorang yang shaum, shalat dan i’tikaf, apakah hal tersebut lebih engkau cintai atas orang yang berbicara tentang Ahlul Bid’ah? Maka beliau menjawab: Apabila dia berpuasa, shalat, dan beri’tikaf maka sesungguhnya itu hanya untuk dirinya, dan apabila ia berbicara tentang Ahlul Bid’ah maka sungguh hal tersebut untuk kaum muslimin, dan inilah yang lebih utama”.

Lihatlah pemahaman yang begitu jeli dari al-Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ahmad ibn Hanbal, membicarakan Ahlul Bid’ah adalah sesuatu yang afdhal, tapi dengan syarat membicarakan mereka harus dengan ilmu dan bashirah, bukan dengan hawa nafsu, karena kebathilan tidak boleh dilawan dengan kebathilah, akan tetapi kebathilan mesti dilawan dengan kebenaran, dan kebenaran hanyalah dari Allah dan Rasul-Nya.

Dan saya ingin menjelaskan beberapa hal kepada Sony tentang Daulah Islamiyyah, karena saya melihat bahwa orang ini begitu jahil akan hakikat dari Daulah, dan semoga Risalah ini bisa sampai kepadanya hatta kepada para muqallidnya.

Yang Pertama:
Sungguh Sony beranggapan bahwa Khilafah yang dideklarasikan oleh Syaikh Abu Muhammad al-‘Adnaniy dengan kepemimpinan Khalifah Abu Bakr al-Baghdadiy Hafizhahumallahu adalah batil, na’am, mungkin dia beranggapan bahwa batilnya Khilafah ini lantaran tidak ada syura dari seluruh kaum muslimin, jika begitu maka kami ingin bertanya:

- Apakah Khilafah ‘Ali tidak sah?

- Apakah Khilafah Mu’awiyah tidak sah?

- Apakah Khilafah Abul ‘Abbas as-Saffah tidak sah?

Na’am, mereka semua menjadi khalifah tanpa ada syura dari seluruh kaum muslimin, tapi hanya sebagiannya saja,  jika engkau beranggapan bahwa Ahlul Halli wal ‘Aqd yang memilih Khalifah al-Baghdadiy tidak ada, maka kami jawab bahwa bai’at itu tetap sah meski sebagian Ahlul Halli wal ‘Aqd tidak hadir, sebagaimana yang dilakukan oleh Ahlus Saqifah ketika membai’at Abu Bakr, dan mereka tidaklah bermusyawarah dengan orang yang tidak hadir di majlis, kemudian kami nukilkan sebagian ucapan para ‘ulama akan hal ini:

Berkata al-Imam Muhammad ibn ‘Umar al-Humairiy:

و لا يشترط في صحة البيعة إجماع الحاضرين منهم ببلدها
Tidak disyaratkan sahnya bai’at itu dengan kesepakatan seluruh orang yang hadir dari mereka (Ahlul Halli wal ‘Aqd) di negerinya. (Hadaiqul Anwar: 401).

Dan al-Imam an-Nawawiy juga menjelaskan hal ini bahwa bai’at tetap sah mesti tidak ada sebagian Ahlul Halli wal ‘Aqd, beliau berkata:

و لا يشترط اتفاق أهل الحل و العقد في سائر البلاد
Dan tidak disyaratkan adanya kesepakatan Ahlul Halli wal ‘Aqd diseluruh negeri-negeri. (Raudhatuth Thalibin: 43/10).

Cukuplah dua perkataan mereka ini yang saya nukilkan atasmu wahai Sony, maka jelaslah meskipun tidak ada Ahlul Halli wal ‘Aqd dari seluruh kaum muslimin di semua negara, maka Khilafah saat ini tetaplah sah, dan Khilafah ini tetap sah meski tidak ada Kibarul ‘Umala didalamnya, meski tidak ada Ikhwanul Murtaddin, “Salafiy”, Hizbut Tahrir, Sururiy dan firqah-firqah lainnya, fatadabbar.

Yang Kedua:
Sony mungkin juga beranggapan bahwa Daulah serampangan dalam takfir, karena Sony dalam status-statusnya selalu menuduh bahwa Daulah mengkafirkan kaum muslimin, na’am, kita akan perjelas buat Sony akan hal ini, wahai Sony, Daulah tidaklah mengkafirkan kaum muslimin dan tidak pernah hal ini mereka lakukan, yang ada justru engkaulah yang mengkafirkan kaum muslimin (Daulah) karena Daulah engkau tuduh sebagai intelijen Barat, bukankah ini konsekuensi dari menuduh orang lain intelijen Barat wahai Sony? 

Sungguh Daulah itu tidaklah mengkafirkan kaum muslimin akan tetapi yang mereka kafirkan adalah para thawaghit disetiap negara yang tidak menerapkan hukum Allah dan membuang hukum Allah dibelakang punggung-punggung mereka, apa dalilnya, diantaranya adalah firman Allah:

أفحكم الجاهلية يبغون, و من أحسن من الله حكما لقوم يوقنون
Apakah hukum jahiliyyah yang mereka cari, dan siapakah yang lebih baik hukumnya bagi kaum yang yakin. (al-Maidah: 50).

Kemudian Ibn Katsir berkata: “Allah Ta’ala mengingkari orang yang keluar dari hukum Allah yang muhkam yang mencakup seluruh kebaikan dan yang melarang dari segala keburukan, dan orang yang menyamakan hukum Allah kepada selainnya seperti ra’yu-ra’yu, hawa nafsu-hawa nafsu dan istilah-istilah, yang seseorang terapkan dengan tanpa bersandar kepada syariat Allah, sebagaimana yang diperbuat oleh Ahlul Jahiliyyah dan sebagaimana pula Tartar yang berhukum dengan Siyasah-Siyasah kerajaan yang diambil dari Raja mereka yaitu Jengis Khan, yang menerapkan hukum Elyasiq, dan dia adalah suatu hukum yang dikumpulkan dan dicari dari syariat yang berbeda-beda, seperti syariat Yahudi, Nashrani, Islam dan agama-agama lainnya, dan didalamnya banyak hukum-hukum yang ia ambil dari murni hawa nafsu dan ra’yunya, maka jadilah hukum tersebut untuk keturunannya sebagai syariat yang mesti diikuti, mereka mendahulukannya atas hukum di Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, barang siapa yang melakukan hal demikian, maka ia kafir, wajib memeranginya sampai dia kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, maka tidak ada hukum selainnya entah itu sedikit ataupun banyak”. (Lihat kumpulan perkataan para ‘ulama akan hal ini di Kitab Nawaqidhul Iman hasil Disertasi Doktoral Syaikh Doktor ‘Abdul ‘Aziz al-Abdul Lathif yang mendapat predikat Cumlaude dari Jami’ah al-Imam Muhammad ibn Su’ud).

Lihatlah Sony, dia kafir, wajib memeranginya sampai dia kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya wahai Sony, jadi wajib perang Sony, dan perang itu dengan senjata Sony bukan dengan mencoblos.

Dan masih ada beberapa hal yang ingin saya katakan kepada engkau wahai Sony, tapi untuk Risalah yang ini, saya cukupkan dengan hal ini dulu, insyaAllah akan saya lanjutkan dengan beberapa perkara yang mesti engkau wajib tahu akannya wahai Sony.

Walhamdulillah.


Abu Qatadah al-Barbahariy

0 komentar:

Posting Komentar