Bismillah.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, semoga shalawat
dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga serta para shahabatnya
dan umatnya sampai hari kiamat, wa ba’ad:
Risalah ini saya tunjukan buat Sony yang
merupakan pemimpin FORUM SERUAN AL-HAQ, dalam rangka mengamalkan firman Allah
‘Azza wa Jalla:
و تواصوا بالحق
Dan saling menasehati dalam kebenaran
(al-‘Ashr: 3).
Na’am, tujuan saya menulis ini dalam rangka
saling menasehati dalam kebenaran dan dalam rangka membela kebenaran, dan saya
beranggapan bahwa menulis dalam rangka membantah Ahlul Bid’ah merupakan sesuatu
yang afdhal, Syaikhul Islam ibn Taimiyyah Rahimahullah berkata:
قيل للإمام أحمد بن حتبل الرجل يصوم و يصلي
و اعتكاف أحب إليك أو يتكلم في أهل البدع؟
فقال: إذا صام و صلى و اعتكف فإنما هو لنفسه
و إذا تكلم في أهل البدع فإنما هو للمسلمين, هذا أفضل.
“Dikatakan kepada al-Imam Ahmd ibn Hanbal
tentang seorang yang shaum, shalat dan i’tikaf, apakah hal tersebut lebih
engkau cintai atas orang yang berbicara tentang Ahlul Bid’ah? Maka beliau
menjawab: Apabila dia berpuasa, shalat, dan beri’tikaf maka sesungguhnya itu
hanya untuk dirinya, dan apabila ia berbicara tentang Ahlul Bid’ah maka sungguh
hal tersebut untuk kaum muslimin, dan inilah yang lebih utama”.
Lihatlah pemahaman yang begitu jeli dari
al-Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah Ahmad ibn Hanbal, membicarakan Ahlul Bid’ah
adalah sesuatu yang afdhal, tapi dengan syarat membicarakan mereka harus dengan
ilmu dan bashirah, bukan dengan hawa nafsu, karena kebathilan tidak boleh
dilawan dengan kebathilah, akan tetapi kebathilan mesti dilawan dengan
kebenaran, dan kebenaran hanyalah dari Allah dan Rasul-Nya.
Dan saya ingin menjelaskan beberapa hal kepada
Sony tentang Daulah Islamiyyah, karena saya melihat bahwa orang ini begitu
jahil akan hakikat dari Daulah, dan semoga Risalah ini bisa sampai kepadanya
hatta kepada para muqallidnya.
Yang Pertama:
Sungguh Sony beranggapan bahwa Khilafah yang
dideklarasikan oleh Syaikh Abu Muhammad al-‘Adnaniy dengan kepemimpinan
Khalifah Abu Bakr al-Baghdadiy Hafizhahumallahu adalah batil, na’am, mungkin
dia beranggapan bahwa batilnya Khilafah ini lantaran tidak ada syura dari
seluruh kaum muslimin, jika begitu maka kami ingin bertanya:
- Apakah Khilafah ‘Ali tidak sah?
- Apakah Khilafah Mu’awiyah tidak sah?
- Apakah Khilafah Abul ‘Abbas as-Saffah tidak
sah?
Na’am, mereka semua menjadi khalifah tanpa ada
syura dari seluruh kaum muslimin, tapi hanya sebagiannya saja, jika engkau beranggapan bahwa Ahlul Halli wal
‘Aqd yang memilih Khalifah al-Baghdadiy tidak ada, maka kami jawab bahwa bai’at
itu tetap sah meski sebagian Ahlul Halli wal ‘Aqd tidak hadir, sebagaimana yang
dilakukan oleh Ahlus Saqifah ketika membai’at Abu Bakr, dan mereka tidaklah
bermusyawarah dengan orang yang tidak hadir di majlis, kemudian kami nukilkan
sebagian ucapan para ‘ulama akan hal ini:
Berkata al-Imam Muhammad ibn ‘Umar
al-Humairiy:
و لا يشترط في صحة البيعة إجماع الحاضرين
منهم ببلدها
Tidak disyaratkan sahnya bai’at itu dengan
kesepakatan seluruh orang yang hadir dari mereka (Ahlul Halli wal ‘Aqd) di
negerinya. (Hadaiqul Anwar: 401).
Dan al-Imam an-Nawawiy juga menjelaskan hal
ini bahwa bai’at tetap sah mesti tidak ada sebagian Ahlul Halli wal ‘Aqd,
beliau berkata:
و لا يشترط اتفاق أهل الحل و العقد في سائر
البلاد
Dan tidak disyaratkan adanya kesepakatan Ahlul
Halli wal ‘Aqd diseluruh negeri-negeri. (Raudhatuth Thalibin: 43/10).
Cukuplah dua perkataan mereka ini yang saya
nukilkan atasmu wahai Sony, maka jelaslah meskipun tidak ada Ahlul Halli wal
‘Aqd dari seluruh kaum muslimin di semua negara, maka Khilafah saat ini
tetaplah sah, dan Khilafah ini tetap sah meski tidak ada Kibarul ‘Umala
didalamnya, meski tidak ada Ikhwanul Murtaddin, “Salafiy”, Hizbut Tahrir,
Sururiy dan firqah-firqah lainnya, fatadabbar.
Yang Kedua:
Sony mungkin juga beranggapan bahwa Daulah
serampangan dalam takfir, karena Sony dalam status-statusnya selalu menuduh
bahwa Daulah mengkafirkan kaum muslimin, na’am, kita akan perjelas buat Sony
akan hal ini, wahai Sony, Daulah tidaklah mengkafirkan kaum muslimin dan tidak
pernah hal ini mereka lakukan, yang ada justru engkaulah yang mengkafirkan kaum
muslimin (Daulah) karena Daulah engkau tuduh sebagai intelijen Barat, bukankah
ini konsekuensi dari menuduh orang lain intelijen Barat wahai Sony?
Sungguh Daulah itu tidaklah mengkafirkan kaum
muslimin akan tetapi yang mereka kafirkan adalah para thawaghit disetiap negara
yang tidak menerapkan hukum Allah dan membuang hukum Allah dibelakang
punggung-punggung mereka, apa dalilnya, diantaranya adalah firman Allah:
أفحكم الجاهلية يبغون, و من أحسن من الله
حكما لقوم يوقنون
Apakah hukum jahiliyyah yang mereka cari, dan
siapakah yang lebih baik hukumnya bagi kaum yang yakin. (al-Maidah: 50).
Kemudian Ibn Katsir berkata: “Allah Ta’ala
mengingkari orang yang keluar dari hukum Allah yang muhkam yang mencakup
seluruh kebaikan dan yang melarang dari segala keburukan, dan orang yang
menyamakan hukum Allah kepada selainnya seperti ra’yu-ra’yu, hawa nafsu-hawa
nafsu dan istilah-istilah, yang seseorang terapkan dengan tanpa bersandar
kepada syariat Allah, sebagaimana yang diperbuat oleh Ahlul Jahiliyyah dan
sebagaimana pula Tartar yang berhukum dengan Siyasah-Siyasah kerajaan yang
diambil dari Raja mereka yaitu Jengis Khan, yang menerapkan hukum Elyasiq, dan
dia adalah suatu hukum yang dikumpulkan dan dicari dari syariat yang
berbeda-beda, seperti syariat Yahudi, Nashrani, Islam dan agama-agama lainnya,
dan didalamnya banyak hukum-hukum yang ia ambil dari murni hawa nafsu dan
ra’yunya, maka jadilah hukum tersebut untuk keturunannya sebagai syariat yang
mesti diikuti, mereka mendahulukannya atas hukum di Kitabullah dan Sunnah
Rasul-Nya, barang siapa yang melakukan hal demikian, maka ia kafir, wajib
memeranginya sampai dia kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, maka tidak
ada hukum selainnya entah itu sedikit ataupun banyak”. (Lihat kumpulan
perkataan para ‘ulama akan hal ini di Kitab Nawaqidhul Iman hasil Disertasi
Doktoral Syaikh Doktor ‘Abdul ‘Aziz al-‘Abdul Lathif yang
mendapat predikat Cumlaude dari Jami’ah al-Imam Muhammad ibn Su’ud).
Lihatlah Sony, dia kafir, wajib memeranginya
sampai dia kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya wahai Sony, jadi wajib
perang Sony, dan perang itu dengan senjata Sony bukan dengan mencoblos.
Dan masih ada beberapa hal yang ingin saya
katakan kepada engkau wahai Sony, tapi untuk Risalah yang ini, saya cukupkan
dengan hal ini dulu, insyaAllah akan saya lanjutkan dengan beberapa perkara
yang mesti engkau wajib tahu akannya wahai Sony.
Walhamdulillah.
Abu Qatadah al-Barbahariy
0 komentar:
Posting Komentar